Hidden treasure of Sumba

5 menit meninggalakn kos ku yang berada di Lewa, salah satu kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, terpampang baliho di tepi jalan dari Dinas Pariwisata setempat. Baliho dengan gambar air terjun bertuliskan “Exploring The Hidden Treasure of Sumba” yang jadi tujuan kami ber-6 kali ini, di minggu siang, dadakan.

Berkisar 15 menit dari baiho yang berlokasikan di Desa Langgaliru kami dapati kantor polsek Langgaliru di sisi kanan jalan, 15 meter setelah kantor Polsek terdapat simpang menuju Soru, tempat si Hidden Treasure bersembunyi. Langsung kami sen kanan, menuju jalan yang lebih sempit tentunya.

image

Perjalanan lancar dengan kecepatan 60 km/jam, jalanan sepi, hanya sesekali saja berapasaan dengan pengendara motor lain. Perjalanan melewati sebuah SMP Negeri di Soru, melewati pasar inpres yang benar-benar sei jika bukan hari pasar yang teletak persisi bersebelahan dengan lapangan pacuan kuda, luasnyaaa mengundang perhatian kita untuk melihatnya.


Masih setia kami melaju dengan kecepatan konstan, hanya sedikit mendaki, selama 30 menit kami melaju, hanya menemukan 2 simpang kecil, di simpang kedua inilah kami berbelok ke sebelah kiri, menuju jalan yang lebih sempit lagi. Jalanan yang agak rusak menghambat laju roda.

image

Kami berhenti sejenak untuk meluruskan badan setelah digoncang kurang lebih 45 menit di sebuah jembatan gantung kecil, panjang kira2 10 meter saja. Mengambil 2 foto, perjalanan kami lanjutkan.


“masih jauh kah?” tanyaku  pada seorang yang pernah kesini sebelumnya,
“tidak, tinggal ikuti saja jalan putih ini, mendaki kemudian menurun, sampai sudah.” Jawabnya tegas.


Segera kami men-starter motor matic, dan menuju si Hidden Treasure, ahahaha.
Benar adanya, jalanan putih yang nampaknya baru saja ditinggalkan eskavator ini agak licin, kerikil yang belum jinak sekana melompat sesuka hati ketika kami lewat. Mendaki jalanan putih, kami harus berhenti di simpang dimana ada satu rumah dengan bapak tua yang menyapa kami keras,


“HAI, MAU PI MANA?” (Hai, mau pergi kemana?)


“PI HARUNDA BAPAK.” Jawab salah satu dari kami tak kalah berteriak karena jarak kami berhenti dengan rumah satu-satunya itu yang memaksa kami berteriak.


“OH, IKUT KANAN E, HATI-HATI!” Jawab si bapak sambil mengangkat tangan kanan nya.


“TERIMAKASIH BAPAK,” jawab kami yang tak menunggu lagi untuk segera menuju temat tujuan kami.


Masuk simpang ke kanan, mendaki dan berliku, terhampar bukit sabana hijau kontras dengan putihnya jalan. Jalan mulai menurun, kami harus berhati-hati karena separuh jalan telah longsor, dalammm nya jurang di sebelah kanan membuatku harus menutup mata. Maaf belum sanggu menatap kenyataan. Hahaha


Kami tiba di jalan buntu, tepat disamping sungai dengan batuan putih halus besar, apa coba? Hahaha


Segera parkir motor, kunci stang, amankan helm dan barang bawaan. Lanjut jalan kaki.
Menuju ke hilir sungai, mengikuti arah air mengalir, sesekali melompat diantara bebatuan untuk menghindari kaki ini basah, dan ini dia HARUNDA, di kecamatan SORU, Kabupaten Sumba Tengah.

image

Memang tempat ini tersembunyi, mungkin ini yang mmebuatnya tetap mempesona tanpa sampah, beda cerita kalau acara TV petualang lah, trip lah, adventure lah sudah datang kesini dengan seabrek kru TV yang pasti pada makan dan minum, tahu kana pa yang mereka tinggalalkan disini? Dan apa dampaknya bagi si Hidden Treasure ini setelah acara itu mendapat rating bagus.


Ayo ke Sumba, untuk menjaganya tetap indah dan misterius.

image
image

Diterbitkan oleh Sulis Abdullah

Sahabat2 saya bilang kalau saya banyak bicara, ahh...sebetulnya saya pendiam dan pemalu, feminim dan lugu. tapi jika anda percaya saya, berarti anda menduakan Tuhan. salam sahabat!

2 tanggapan untuk “Hidden treasure of Sumba

Tinggalkan komentar